Breaking News

Pelatihan MIS dan Monev Program TEKAD 2025: Meningkatkan Kapasitas Fasilitator untuk Desa yang Maju dan Mandiri




investigasionline.com- Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) melalui Direktorat Jenderal Pembangunan Ekonomi dan Investasi Desa (Ditjen PEID) kembali menggelar Pelatihan Management Information System (MIS) dan Monitoring dan Evaluasi (Monev) dalam rangka pelaksanaan Program TEKAD tahun 2025.

Tahun ini, kegiatan pelatihan difokuskan pada kabupaten-kabupaten yang menjadi lokus utama Program TEKAD, dengan perhatian khusus pada daerah-daerah yang memiliki lokasi tambahan di desa tahap II. Langkah ini menjadi bagian penting dari upaya memperkuat kapasitas kelembagaan serta efektivitas fasilitator dalam mengawal pelaksanaan program pembangunan berbasis data dan evaluasi yang terukur.Senin (3/11/2025) 

Program TEKAD (Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu) sendiri merupakan salah satu program strategis Kemendes PDTT yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat desa melalui penguatan ekonomi, tata kelola desa, serta sistem informasi yang akuntabel dan transparan. Dalam konteks itulah, pelatihan MIS dan Monev menjadi wadah penting untuk membekali para fasilitator dengan kemampuan teknis dan analitis dalam pengelolaan data, perencanaan pembangunan, serta pelaporan capaian kinerja program.



Pelatihan tahun ini tidak hanya mengedepankan pendekatan teoritis, tetapi juga praktik langsung melalui simulasi penggunaan sistem MIS, pendalaman indikator monev, serta studi kasus dari implementasi program di berbagai wilayah. Peserta diberikan ruang untuk berbagi pengalaman, tantangan, dan inovasi lokal yang telah terbukti efektif di lapangan.

Dari pelatihan sebelumnya, banyak testimoni positif datang dari para fasilitator dan perangkat desa. Mereka menilai pelatihan MIS dan Monev tidak sekadar menjadi kegiatan teknis, melainkan ruang pembelajaran bersama yang menumbuhkan semangat kolaborasi dan inovasi desa. Seorang peserta asal Nusa Tenggara Timur mengungkapkan bahwa melalui pelatihan ini, mereka kini lebih siap menyusun laporan berbasis data dan melakukan evaluasi program secara sistematis, sehingga hasilnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

“Pelatihan ini membuat kami semakin percaya diri dalam mengelola data dan memantau program di lapangan. Dengan dukungan MIS dan Monev, kami bisa memastikan bahwa setiap langkah pembangunan desa tepat sasaran dan transparan,” ujar salah satu peserta pelatihan.

Melalui rangkaian kegiatan ini, diharapkan para fasilitator Program TEKAD 2025 dapat berperan lebih aktif dalam mempercepat capaian outreach program, mendorong partisipasi masyarakat, dan memastikan keberlanjutan kegiatan ekonomi desa yang produktif dan inklusif.

Tim Red
© Copyright 2022 - Investigasi Online