Sukabumi –
Menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) untuk kategori B3 yang didistribusikan oleh Dapur SPPG Caringin 02, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi, menuai sorotan.
Pasalnya, menu yang dibagikan pada 24 Desember 2025 lalu dinilai tidak layak dan tidak memenuhi standar nilai gizi maupun anggaran yang telah ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
Menu MBG B3 yang diperuntukkan untuk kebutuhan selama empat hari tersebut hanya berisi satu butir telur, satu buah jagung, satu buah pir, dua buah umbi-umbian, serta satu kantong plastik kecil berisi kacang hijau.
Salah seorang penerima manfaat yang meminta identitasnya dirahasiakan mengaku kecewa dengan menu yang diterimanya. Ia bahkan telah melaporkan persoalan tersebut kepada Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam).
“Saya sangat kecewa dengan menu yang saya terima untuk empat hari. Isinya hanya dua buah ubi, satu kantong kecil kacang hijau, satu butir telur, satu buah pir, dan satu buah jagung,” ujarnya kepada wartawan.
Ia menilai nilai menu MBG B3 yang didistribusikan pada 24 Desember tersebut sangat jauh dari ketentuan yang telah ditetapkan oleh BGN. Berdasarkan informasi yang ia ketahui, anggaran dari pemerintah pusat untuk MBG B3 berkisar antara Rp8.000 hingga Rp10.000 per hari.
“Kalau dihitung-hitung, jelas nilainya tidak sesuai. Silakan rekan-rekan wartawan menilai sendiri harga dari menu tersebut,” katanya.
Atas dasar itu, ia menduga adanya permainan harga atau dugaan penyimpangan anggaran dalam pelaksanaan program tersebut.Karena itu, ia mengambil langkah melaporkan kejadian tersebut kepada Forkopimcam setempat.
Ia berharap pengelola dapur MBG dapat melakukan evaluasi dan perbaikan ke depan, agar menu yang diberikan kepada penerima manfaat sesuai dengan ketentuan yang berlaku, baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
“Karena bukan rahasia umum lagi bahwa anggaran MBG sudah jelas, dan program ini merupakan program prioritas Presiden Republik Indonesia menuju Indonesia Emas 2045. Saya berharap pengelola lebih memperhatikan kuantitas dan kualitas, bukan hanya aspek keuntungan semata,” pungkasnya.
Red

Social Header